HOME

Monday, February 15, 2016

Orang Gokil yang tidak lupa sama kulitnya.

Sore gaes dan gaeswati dimanapun lo berada, hari ini tanggal 15 Februari lebih tepatnya tanggal sesudah 14 Februari. Di sore yang mendung di temani gemericik air hujan yang turun dengan gerimis manja , apakah lo semua sudah meminum secangkir kopi hari ini ? oke karena gak ada yang jawab gua anggap sudah. Tadi gua sempat keluar sebentar karena pengen keluar, nah tadi saat di pertigaan tepatnya di lampu merah,kuning,ijo itu gua sempat liat orang gokil(gila), masih muda, antara umur 30-40 tahunan ( agak tualah ) dengan dandanan ala harajuku style yang amat-amat mengikuti gaya alay bayaran yang biasanya ada di acara musik pagi-pagi sambil teriak eaaaaa....eeaaaaa itu. Sempat terlintas dalam alam sadar gua itu beneran orang gokil atau anak alay yang sedang di culik ufo trus di turunin di pertigaan supaya menularkan virus alaynya. Setelah beberapa detik gua tatap orang gokil harajuku itu dengan tatapan tajam se tajam pisau dapur akhirnya gua mendapatkan fakta bahwa dia emang orang gokil, kok lo tau ? karena se alay-alay nya alay gak mungkin mereka gak pakek (maaf) celana dalam atau bahasa kerena sempak. Dengan sarung dan kemeja ala abis di pecat dari perusahaan minyak dan dengan rambut yang tanpa hairspray sudah terlihat ala gaya jepan harajuku syle, siapa yang menyangka orang gokil bisa bergaya seperti itu, tapi yang bikin gua terheran-heran  sama dia saat semua kendaraan yang berhenti di lampu merah,kuning dan ijo, langsung dia hampiri dengan tatapan kosong dan di tangannya ada botol bekas minuman yang kosong mungkin hatinya juga kosong, dia menuju ke arah kaca mobil yang berada di depan gua, dengan sabar dan telaten dia akhirnya dapat juga uang dari mobil tadi, dengan senyum semangat ala cristiano ronaldo baru dapet balon d'or dia langsung menepi ke pinggir jalan dan menunggu antrean kendaraan yang berenti berikutnya. Langsung dalam pikiran gua bertanya-tanya, kalo orang gokil tadi berdiri di pertigaan itu 12 jam sehari dengan jam istirahat 4 jam dan sisanya untuk tidur 8 jam sehari dengan rata-rata ada 500 mobil dalam 1 jam dan 50 % yang memberi uang Rp 500 dan dikali 12 jam ? gua secepat kilat langsung pulang dan sambil dengan muka yang masih terheran-heran tapi masih imut ini gua nyari kalkulator ( di hp kan ada kalkulatornya ) namanya juga orang panik. Dan yang bikin gua setengah agak kaget ( gimana sih gimik muka kaget kayak di sinetron 2000 episode ) ternyata penghasilan orang gokil tadi Rp 1.500.000 sehari itu pun kalau gak lembur. Dan sebulan dari penotatalan gua tadi orang gokil tadi dapet Rp 45.000.000, Bener-bener gokil orang gokil tadi. Langsung dalam otak gua sehabat itukah orang gokil tersebut dan segokil apa orang gokil yang berpenghasilan segitu banyaknya, Gokil..!!!! Tapi kemana uang hasil kerja kerasnya yang 12 jam berdiri di pinggir jalan tadi ? beberapa bulan gua lihat dia juga gak ada peningkatan, se enggaknya dengan penghasilan seperti itu dia bisa beli kaos branded ataupun bisa kredit lamborgini ya separah-parahnya beli kancut gitu ( sempak/CD ). La ini enggak, dia tiap hari tetep konsisten tidur di pinggir jalan kalo enggak di depan ruko padahal dia bisa sewa kamar di hotel bintang 6 kalo ada 7 sekalian plus di temani cabe-cabean duitnya juga masih sisa, bener-bener gokil. Ya dari sini gua bisa ambil hal positif dari orang gokil tadi, sekaya apapun tetaplah jadi diri sendiri. Ada peribahasa yang cocok buat dia adalah dialah orang gokil yang tidak lupa sama kulitnya.

No comments:

Post a Comment